Panduan Bitcoin dan Blockchain Untuk Pemula

Bitcoin adalah aset digital yang lahir dari teknologi blockchain. Bitcoin layaknya emas, jumlahnya terbatas, dapat ditambang, bernilai tinggi, hanya saja bentuknya digital. Lebih lanjut mengenai bitcoin, kamu bisa baca artikel Bitcoin Untuk Pemula.

Blockchain adalah teknologi yang mencatat data transaksi mata uang digital atau aset digital. Sederhananya, blockchain adalah teknologi database. Jaringan blockchain tidak memiliki server terpusat. Blockchain tersebar di semua komputer yang menjadi partisipan dari suatu jaringan blockchain. Simak video dari Tech in Asia tentang apa itu blockchain dan bagaimana cara kerja blockchain di sini. Atau, simak video dari Bank BCA tentang analogi blockchain di sini.

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang berdiri di atas jaringan blockchain. Di Indonesia, cryptocurrency biasa disebut dengan aset digital atau aset kripto. Bitcoin merupkan salah satu dari banyak aset digital yang ada. Selain bitcoin, ada juga beberapa aset digital mainstream seperti ethereum, ripple, stellar, litecoin, dogecoin, monero, dan masih banyak lainnya.

Saat postingan ini diupdate, harga 1 Bitcoin adalah !BTC. Harga bitcoin fluktuatif, berubah-ubah tiap saat. Harga bitcoin juga berbeda-beda antara exchange market satu dengan lainnya. Silahkan baca artikel kami mengenai Penyebab Fluktuasi Harga Bitcoin.

Sebagai analogi, anggap saja 1 BTC layaknya 1 kg emas batangan. Kamu dapat memiliki emas, walau hanya dengan membeli 1 gram emas saja bukan? Begitu juga dengan bitcoin, kamu dapat mentransaksikannya walau hanya sebesar 0.0001 BTC saja. Satuan terkecil dari BTC adalah Satoshi. 1 BTC = 100.000.000 Satoshi. Dengan harga 1 BTC = !BTC, maka nilai 1 Satoshi = !nd-kali(BTC,0.00000001).

Harga bitcoin ditentukan oleh kekuatan dari permintaan dan penawaran. Pada Juli 2010, 1 BTC hanya berharga $0.008–$0.08.
Tingginya minat orang terhadap bitcoin, membawa bitcoin hingga bernilai seperti sekarang. Kamu bisa baca artikel kami tentang Alasan Bitcoin Menjadi Populer untuk pembahasan lebih lanjut.

Sering terjadi salah persepsi di masyarakat yang menyatakan bahwa bitcoin ilegal di Indonesia. Banyak orang awam mengira bitcoin adalah bisnis MLM, sistem ponzi, atau investasi bodong. Di Indonesia, bitcoin legal untuk diperdagangkan. Hal ini telah tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2018.

Bitcoin dan aset digital lainnya dapat diperoleh dengan tiga cara, membelinya (melalui exchange market atau secara OTC), mining, dan mendapatkannya secara gratis dengan mengerjakan microtask, seperti faucet, airdrop, bounty, dll.

Dalam dunia cryptocurrency, exchange market adalah “pasar online” tempat melakukan perdagangan aset digital atau aset kripto. Di Indonesia ada cukup banyak exchange market aset digital, seperti Indodax, Tokocrypto, Triv Pro, dll. Jika kamu berniat untuk mulai jual beli bitcoin atau aset digital lainnya, artikel kami mengenai Cara Daftar Indodax dan 3 Teknik Dasar Trading Bitcoin mungkin relevan untuk kamu.

Faucet, airdrop, dan bounty adalah cara untuk mendapatkan bitcoin gratis. Sayangnya, kini sistem faucet kurang relevan untuk dilakukan, karena butuh waktu lama dan hasil yang didapatkan sedikit. Airdrop atau bounty masih layak untuk dicoba. Sistem airdrop dan bounty semacam giveaway cryptocurrency dengan syarat tertentu. Kamu bisa mendapatkan hasil hingga jutaan, puluhan juta, atau bahkan ratusan juta, jika kamu menemukan airdrop atau bounty yg tepat. Untuk lebih lanjut, kamu bisa baca artikel Investasi Bitcoin Tanpa Modal dan Panduan Airdrop.

Kamu membutuhkan wallet bitcoin untuk dapat menyimpannya. Wallet bitcoin ada beberapa jenis. Mulai dari yang berbentuk kertas (paperwallet), software (desktop/mobile wallet), web wallet, hingga hardware wallet. Web wallet seperti yang disediakan oleh Blockchain.info menurut kami sudah cukup untuk pemula. Namun, jika kamu tertarik dengan hardware wallet cryptocurrency, kami punya Review Hardware Wallet Ledger Nano X untuk referensi kamu. Perlu diingat, apapun jenis wallet kamu, wajib hukumnya untuk menyimpan private key di tempat yang aman. Private key hilang = aset digital kamu hilang.

Perkembangan blockchain dan bitcoin ibarat perkembangan internet pada tahun 1990-an. Tidak ada yang menyangka surat pos akan tergantikan oleh pesan digital seperti SMS, email, chat, atau bahkan video call. Jawaban dari pertanyaan ini belum pasti. Bagaimana berjalannya adopsi blockchain dan bitcoin di masa depan akan menjadi penentu. Kamu yang tertarik untuk investasi cryptocurrency, silahkan simak artikel Keuntungan dan Kerugian Investasi Cryptocurrency.