Bitcoin (BTC) telah menjadi salah satu topik terpanas di dunia keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Harganya telah mengalami naik turun yang intens. Harga BTC saat ini adalah !BTC. Banyak ahli memprediksi ke mana arahnya selanjutnya. Pada tahun 2021, seorang pakar memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai $68.000.
Pakar yang sama telah menjelaskan peluang investasi lain yang dapat menawarkan pengembalian yang lebih baik, yaitu Tradecurve (TCRV). Proyek ini, yang saat ini sedang dalam proses prapenjualan, baru-baru ini menjadi pembahasan utama para investor dan pakar, mari cari tahu alasannya!
Bitcoin (BTC) – Perlahan Kehilangan Tenaga
Bitcoin adalah mata uang digital pertama yang berjalan tanpa manajemen terpusat, pengawasan bank, atau peraturan pemerintah. Banyak orang masih memandang Bitcoin sebagai raja crypto. Dan untuk alasan yang bagus; saat ini Bitcoin adalah cryptocurrency nomor 1 berdasarkan kapitalisasi pasar di CoinMarketCap, dengan totol market cap sebesar $526 miliar.
iklan
Namun, Bitcoin saat ini mungkin perlahan kehilangan hype karena hanya sekitar 15.000 orang diantisipasi menghadiri acara Bitcoin 2023, turun dari 35.000 tahun lalu. Penurunan peserta ini sebagian besar mungkin disebabkan oleh “crypto winter” yang baru-baru ini memengaruhi Bitcoin.
Saat ini, BTC diperdagangkan di !BTC, !BTC-24hp dalam 24 jam terakhir.
Meskipun demikian, analisis teknikal Bitcoin melukiskan gambaran yang berbeda, karena semua moving averages dan indikator teknikal menampilkan sinyal jual yang kuat. Investor telah memperhatikan sinyal-sinyal ini, yang bisa menjadi indikasi tren bearish dan mendorong nilai BTC turun.
Tradecurve (TCRV) – Diharapkan Akan Melonjak 100 Kali Lipat
Sementara Bitcoin mencoba merebut kembali kejayaannya, Tradecurve berusaha untuk menjadi platform perdagangan papan atas yang digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Melalui platform hybrid berbasis Ethereum tanpa batas ini, pengguna dapat memperdagangkan semua derivatif melalui satu akun, menggunakan crypto.
Dibandingkan dengan platform perdagangan tradisional seperti Kraken atau E-Trade, Tradecurve tidak memerlukan pemeriksaan KYC untuk pendaftaran. Ini berarti bahwa pengguna bisa menjaga privasi selama trading. Yang diperlukan hanyalah membuat akun menggunakan email, menghubungkan crypto wallet ke platform tersebut dan melakukan deposit.
Tradecurve tidak hanya menawarkan banyak pilihan perdagangan, tetapi juga akan memberikan leverage yang tinggi dengan rasio 500:1. Dalam hal social trading, Tradecurve akan menggunakan fitur copy trading, yang akan memungkinkan pengguna untuk meniru apa yang dilakukan trader lain yang berpengalaman dan mendapatkan keuntungan dari keputusan mereka.
Token utilitas Tradecurve, TCRV, kini ditawarkan melalui presale seharga hanya $0,015, ditambah dengan bonus deposit 25% untuk setiap pembelian.
Memegang token ini akan sangat penting bagi pengguna Tradecurve untuk mendapatkan potongan biaya trading, memperoleh hadiah ekslusif, dan pendapatan pasif melalui staking.
Karena permintaan yang tinggi, pakar pasar memperkirakan bahwa TCRV dapat melonjak 50x selama presale, dan 100x setelah terdaftar di Uniswap atau bursa terpusat Tier-1 lainnya.
Pada akhirnya, kunci keberhasilan Tradecurve adalah kapitalisasi pasarnya yang rendah. Karena saat ini harganya $0,015, dan total pasokan token adalah 1,8 miliar, maka kapitalisasi pasarnya sekarang adalah $21,6 juta. Ini mungkin tampak besar, tetapi perbedaannya akan mencengangkan jika dibandingkan dengan Bitcoin, yang memiliki $526 miliar. Dan seperti yang kita semua tahu, dibutuhkan lebih banyak dana untuk menggerakkan harga aset kripto secara signifikan ketika kapitalisasi pasarnya sudah tinggi.
Karena itu, kita dapat melihat mengapa pakar pasar membuat klaim yang begitu berani tentang Tradecurve.
Untuk informasi lebih lanjut tentang presale token TCRV, bisa kunjungi website resminya di sini. Gabung juga dengan Telegram group nya di sini.
