Apa itu ICO
Mungkin banyak dari Anda yang berkecimpung di dunia cryptocurrency sering membaca istilah yang satu ini baik di forum maupun media sosial. Namun tidak sedikit juga dari Anda yang kurang memahami apa itu ICO, sehingga Anda akhirnya terdampar di postingan ini. ICO adalah kepanjangan dari Initial Coin Offering. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, maka artinya menjadi Penawaran Koin Awal. Penawaran koin awal ini maksudnya adalah penawaran suatu koin oleh developer koin tersebut, sebelum koin mereka berada di pasaran. Harga koin yang dijual melalui proses ICO ditentukan oleh developer koin tersebut. Setelah koin tersebut masuk ke dalam pasar, harga koin ditentukan oleh kekuatan jual-beli dari konsumen.
Tujuan dari ICO
Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan suatu produk cryptocurrency tidaklah sedikit. Biasanya, ICO ditawarkan oleh para developer koin untuk mengumpulkan dana. Dana tersebut pada umumnya digunakan untuk memaksimalkan pengembangan project koin digital mereka.
Keuntungan ICO
Bagi para developer mereka akan mendapatkan bantuan dana guna mempercepat dan memaksimalkan pengembangan project koin digital mereka sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang. Investor dari kegiatan ICO yang bersangkutan akan diberikan token atau koin sebagai imbalan, yang nantinya koin tersebut dapat diperdagangkan secara bebas di market exchanger.
Bagi para investor yang mengikuti ICO sebelum koin tersebut diluncurkan ke pasar bebas tentu akan memperoleh keuntungan dalam mendapatkan koin dengan harga yang lebih murah. Dan biasanya saat koin tersebut diluncurkan secara resmi ke pasar, harganya akan melonjak sekian kali lipat dari harga ICO. Inilah yang membuat para investor menikmati adanya ICO ini.
Kerugian ICO
ICO bersifat investasi, maka ada uang yang dikeluarkan dan diberikan kepada pihak tertentu (dalam hal ini developer koin dimana Anda mengikuti Initial Coin Offering). Uang yang Anda keluarkan tersebut bisa saja digelapkan (scam) atau dipergunakan secara tidak bertanggung jawab dan tidak digunakan sesuai perjanjian saat ICO. Tidak jelasnya project serta tim yang tidak jelas atau tidak terpampang biasanya mengindikasikan bahwa ICO tersebut tidak profesional dan bisa mengindikasikan bagaimana kelanjutan project tersebut kedepannya.
ICO dan IPO
ICO dan IPO merupakan dua hal yang bisa dikatakan hampir sama. Anda telah mengetahui apa itu ICO dari tulisan di atas, bedanya dengan IPO adalah IPO lebih dikhususkan pada saham persuhaan. IPO merupakan kepanjangan dari Initial Public Offering (Penawaran Umum Perdana) yang mana ini merupakan sebuah investasi dalam sebuah perusahaan seperti misalnya Google, Facebook, dan investor akan mendapatkan sekian saham dari investasi tersebut.
Perusahaan yang mengajukan IPO haruslah melalui banyak tahap dan regulasi seperti institusi pemerintahan, institusi keungan, izin-izin, dan itu pun belum sepenuhnya bisa diterima nantinya. Berbeda dengan ICO yang lebih sederhana dan mudah dilakukan tanpa melalui regulasi yang rumit seperti IPO serta dapat diikuti oleh siapa saja yang ingin melakukan investasi. Tidak ada batas minimal untuk berinvestasi di ICO. Jika pada ICO investor akan diberikan token atau koin digital, maka pada IPO, investor akan diberikan saham.
Bentuk investasi ICO
ICO digunakan pada investasi online yang lebih mengarah ke mata uang digital atau cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, dan lain sebagainya. Anda bisa memantau cryptocurrency baru yang sedang melakukan ICO melalui forum-forum seputar cryptocurrency atau website semacam icoalert.com yang berkontenkan daftar ICO yang sedang dan akan berlangsung pada periode waktu tertentu. Namun, tetap harus diingat, jangan sekedar mengikuti ICO karena harga perdanyanya murah atau karena sekedar ikut orang lain. Pelajarilah whitepapernya, ketahui bagaimana teknologinya, bagaimana prospeknya ke depan, siapa developernya, dan masih banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan research Anda sebelum akhirnya memutuskan untuk terjun pada ICO tersebut.