Laporan terbaru dari Goldman Sachs menampilkan statistik on-chain untuk bulan Mei, yang mengungkapkan gambaran beragam seputar adopsi Bitcoin. Laporan tersebut mencatat bahwa alamat Bitcoin yang menyimpan lebih 100.000 BTC mengalami penurunan bulanan sebesar 31%.
Para investor memperhatikan, dan banyak yang mulai mencari alternatif lain. Di lain sisi, exchange hibrida Tradecurve telah mendapatkan tingkat popularitas yang tinggi karena dapat merevolusi cara investor berinteraksi dengan pasar trading crypto.
Estimasi Bitcoin Berdasarkan Goldman Sachs
Berdasarkan laporan Goldman Sachs, Spent Output Profit Ratio (SOPR) untuk Bitcoin, sebuah metrik yang menunjukkan tingkat keuntungan yang direalisasikan, mengalami banyak lonjakan sepanjang bulan Mei dan mencapai level yang terakhir kali terlihat pada bulan Desember 2020. Data ini menunjukkan tingkat take profit yang tinggi di pasar spot.
Mereka juga mencatat bahwa jumlah Bitcoin yang disimpan di bursa mengalami penurunan tajam sebesar 12%. Selain itu, mereka juga menyoroti bahwa rata-rata hash rate Bitcoin, mengacu pada total daya komputasi gabungan yang digunakan untuk menambang dan memproses transaksi di blockchain, melampaui level tertinggi sepanjang masa di bulan Mei dan naik 5,4% selama bulan tersebut. Pendapatan penambang untuk penambang Bitcoin meningkat 16,4%.
Pada 7 Juni 2023, Bitcoin diperdagangkan di harga $26,702.85. Minggu lalu, Bitcoin menyentuh titik terendah di $25,459.93, dan tertingginya adalah $27,300.13. Ini masih jauh dari titik tertinggi sepanjang masa (ATH) BTC di $69,044.77, dan aset kripto ini mengalami penurunan nilai sebesar 4.4% dalam 30 hari terakhir, tapi telah naik 2.7% dalam 24 jam terakhir.
Bagaimana Tradecurve Dapat Merevolusi Pasar Trading
Sementara bursa-bursa yang bersaing diserang oleh SEC, seperti Binance dan Coinbase, para investor mencari alternatif yang terdesentralisasi, dan yang membuat mereka tidak perlu khawatir dengan keamanan aset mereka.
Tradecurve telah menonjol sebagai pemain utama dalam kompetisi ini, karena menyediakan akses non-kustodian, akses tanpa batas ke perdagangan, dan menghapus persyaratan KYC, serta menawarkan biaya terendah di industri ini.
Banyak trader kripto dapat menyetor kripto dan menggunakannya untuk memperdagangkan aset apa pun di atas platform. Tradecurve menyatukan semua aset ini dalam platform perdagangan on-chain baru, dengan Proof of Reserves (PoR) dan tingkat keamanan yang tinggi. Dari leverage tinggi hingga layanan akun VIP, perlindungan saldo negatif, dan perdagangan algoritmik menggunakan AI, Tradecurve dapat menjadi kekuatan dominan di ruang Web3 dan dapat merevolusi pasar perdagangan.
Selama presale tahap 3, 1 token TCRV diperdagangkan seharga $0,015. Sebanyak 37.991.301 token telah terjual selama tahap ini, dan aset kripto ini akan naik 20% selama tahap berikutnya.
Berdasarkan keseluruhan penawaran, pergerakan pasar, dan ketidakpercayaan terhadap CEX, para analis percaya bahwa Traceurve berpotensi naik 100x lipat pada saat peluncuran.
Berminat dengan presale Tradecurve (TCRV)? Pelajari lebih lanjut tentang Tradecurve melalui situs resminya di sini. Gabung juga dengan komunitas Telegram mereka di sini.