13 Kesalahan Para Pemula Saat Trading Crypto

13 Kesalahan Para Pemula Saat Trading Crypto, Blockchainisme
Mau coba jual beli aset kripto dengan peluang sukses yang lebih tinggi? Jangan lakukan ini, beberapa kesalahan pemula saat trading crypto.

iklan

Jual beli aset kripto adalah salah satu cara paling sederhana untuk mendapatkan keuntungan dalam investasi crypto. Beli saat murah, kemudian jual saat harganya lebih tinggi dari titik beli. Sederhana secara konsep, namun pada praktiknya tidak banyak yang bisa bertahan lama di dunia aset kripto. Para trader, khususnya pemula, masih sering terjebak pada kesalahan yang sama saat trading crypto.

Perdagangan cryptocurrency memiliki risiko tinggi yang harus siap diterima. Banyak pemula yang masuk ke dunia trading crypto tanpa memiliki pengetahuan yang cukup dan membuat kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar. Oleh karena itu, penting untuk memahami beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula dalam trading kripto.

Sebelum kamu terjun di dunia perdagangan aset kripto, ada baiknya kamu mengetahui dan memahami kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula di dunia trading crypto. Belajar dari kesalahan orang lain untuk menghindari kesalahan yang sama dan memperoleh keuntungan dalam trading aset kripto. Berikut adalah 13 kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula dalam trading crypto dan bagaimana menghindarinya.

iklan

  1. Memulai dengan uang sungguhan sebelum berlatih trading.
    Ini adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula dalam perdagangan aset kripto. Sebaiknya, pertama-tama berlatih dengan akun demo atau menggunakan uang virtual sebelum memulai trading dengan uang sungguhan. Hal ini akan membantu kamu memahami mekanisme trading dan membangun kepercayaan diri.
  2. Tidak menggunakan Stop Loss (manajemen risiko).
    Stop Loss adalah fitur yang sangat penting dalam trading cryptocurrency. Ini membantu kamu membatasi kerugian yang bisa kamu alami. Banyak pemula yang tidak menggunakan Stop Loss dan mengalami kerugian besar. Sebaiknya, gunakan Stop Loss untuk mengatur risiko dan membatasi kerugian.
  3. Membayar biaya perdagangan yang tinggi.
    Jangan lupakan biaya-biaya yang mungkin ditimbulkan oleh perdagangan aset kripto yang kamu lakukan. Misalnya biaya taker-maker di suatu exchange market. Anggaplah biaya yang timbul adalah 0.5%, jika kamu berdagang Rp1.000.000, maka kamu akan kena biaya Rp5.000. Kecil bukan? Tapi bagaimana kalau transaksimu sebesar 100.000.000, biayanya akan sebesar Rp500.000.

    Sebaiknya, carilah bursa kripto yang menawarkan biaya trading yang rendah dan memiliki reputasi yang baik. Jika kamu kurang yakin pilih yang mana dan merasa perlu informasi tambahan, kamu bisa membaca review bursa kripto yang banyak beredar di internet.
  4. Tidak melihat profit/loss dalam persentase.
    Dalam perdagangan aset kripto, penting untuk melihat profit/loss dalam persentase dari modal yang dikeluarkan, bukan dalam bentuk nominal. Ini akan membantu kamu melihat performa perdagangannmu secara objektif dan membuat keputusan yang lebih baik.
  5. Tidak melakukan analisis fundamental.
    Analisis fundamental adalah salah satu hal yang penting dalam trading cryptocurrency. Banyak pemula yang hanya berfokus pada grafik harga dan tidak memperhatikan faktor fundamental seperti berita, regulasi, dan lainnya. Sebaiknya, lakukan analisis fundamental untuk memahami situasi pasar dan membuat keputusan trading yang lebih baik.
  6. Trading berdasarkan sinyal pump/dump.
    Banyak orang yang melabeli diri atau memiliki personal branding sebagai trader atau pro trader di media sosial. Biasanya mereka membagikan petunjuk tentang koin mana yang perlu diperdagangkan, di harga berapa belinya, dan di harga berapa jualnya, contohnya seperti ini.

    Hal tersebut biasanya disebut sebagai sinyal pump/dump. Hal ini merupakan kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula dalam trading crypto. Jadikan sinyal crypto pump/dump sebagai referensi, lakukan riset, dan fokus pada analisis sebelum membuat keputusan trading.
  7. Tidak membuat jurnal trading.
    Membuat jurnal trading adalah hal yang sangat penting dalam trading crypto. Ini membantumu memantau performa trading yang kamu lakuan. Jurnal trading juga dapat dijadikan referensi untuk membuat keputusan yang lebih baik. Banyak pemula yang tidak membuat jurnal trading dan mengalami kesulitan untuk memahami kinerja trading mereka.
  8. Tidak memiliki rencana trading.
    Memiliki rencana trading akan membantumu membuat keputusan trading yang terukur dan meminimalkan risiko. Banyak pemula yang tidak memiliki rencana trading dan mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan trading mereka.
  9. Revenge Trade.
    Revenge trade adalah keputusan trading yang diambil karena kemarahan atau kecewa setelah mengalami kerugian. Ini adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula dan dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar.

    Sebaiknya, hindari revenge trade dan fokus pada analisis dan rencana trading yang baik. Ketika mengalami loss, tinggalkan sejenak akun perdaganganmu, tenangkan dirimu, cari hiburan, dan refleksikan apa yang mungkin salah yang perlu diperbaiki dalam aktivitas tradingmu.
  10. Tidak menghitung rasio risk reward.
    Rasio risk reward dalam crypto adalah perbandingan antara potensi kerugian dan potensi keuntungan dalam trading crypto. Ini adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam trading kripto.

    Banyak pemula yang tidak menghitung risiko reward dan mengalami kerugian. Sebaiknya, hitung risiko reward setiap kali melakukan trading, 1:2, 1:3, 1:5, atau lainnya. Misalnya kamu punya rasio risk reward 1:2, ini berarti jika kamu siap untuk menerima kerugian sebesar Rp100.000, kama reward yang kamu harapkan seharusnya sebesar Rp200.000.
  11. Menggunakan margin trading terlalu cepat.
    Margin trading adalah cara untuk memperdagangkan aset dengan menggunakan leverage. Ini adalah hal yang sangat berisiko dan tidak disarankan untuk pemula. Banyak pemula yang terlalu cepat menggunakan margin trading dan mengalami kerugian besar. Sebaiknya, hindari margin trading sampai kamu memiliki pengalaman dan kemampuan trading yang baik.
  12. Trading beberapa pasangan (pairs) sekaligus.
    Trading beberapa pasangan cryptocurrency sekaligus dapat membuatmu kebingungan dan membuat keputusan trading yang buruk. Sebaiknya, fokus pada satu atau dua pasangan aset kripto dan mempelajarinya dengan baik.
  13. Tidak mengikuti gaya tradingmu.
    Memiliki dan mengikuti gaya tradingmu sendiri adalah hal yang sangat penting dalam trading crypto. Banyak pemula mengikuti gaya trading orang lain yang bahkan tidak cocok sama sekali dengan gaya dan profil risikonya sendiri.

    Sebaiknya, gunakan gaya trading yang sesuai denganmu dan fokus pada itu. Hindari herd mentality, mental ikut-ikutan, dan fokus pada analisis dan rencana trading yang baik.

Kesimpulannya, trading crypto memang memiliki potensi keuntungan yang besar namun juga membawa risiko yang tinggi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemula untuk memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam trading. Mempelajari dasar-dasar trading, memulai dengan akun demo, dan membuat rencana trading yang baik dapat membantu meningkatkan peluang sukses dalam perdagangan aset kripto. Teruslah belajar dan berlatih, gabung komunitas, cari sumber informasi yang berkualitas untuk membantu dalam membuat keputusan trading yang tepat.

Jangan lupakan juga soal manajemen risiko dalam aktivitas tradingmu. Tanpa manajemen risiko yang baik, meskipun kamu memiliki strategi perdagangan yang solid, kamu masih bisa mengalami kerugian besar. Oleh karena itu, selalu pastikan untuk menentukan batas kerugian dan memasang stop loss untuk membatasi kerugianmu. Selain itu, hindari untuk terlalu serakah, dan teruslah mengikuti tren pasar untuk memastikan bahwa kamu tidak mengambil risiko yang tidak perlu. Dengan melakukan hal-hal ini, kamu dapat memperbesar peluang sukses dan mengurangi risiko kerugian dalam trading crypto.

Post Terkait